Jumat, 20 Desember 2013

Keutamaan Sholawat

Syekh Abdul Wahab Asy-Sya’rani di dalam kirabnya Laqihul Anwar Al-Qudsiyah mengatakan : Kami jelaskan kepadamu beberapa faedah yang dihasilkan dari membaaa sholawat dan salam atas Rasulullah saw, aga mampu membuat keimananmu dalam menekuninya, dengan begitu semoga Allah akan melipahkan rezki kepadamu berupa rasa cinta yang suci kepada Nabi dan mampu mendangkan kesibukan seluruh waktu untuk membaca salawat dan salam atasnya, sebagaimana ditunjukkan oleh Ubai Ka’ab dalam sebuah Hadist : bahwa ” sesungguhnya kami jadikan seluruh salawatku untukmu,” artinya kami jadikan pahala seluruh amalku untuk engkau. Kemudian Nabi saw berkata keada Ubai bin Ka’ab : “Jika demikian semoga Allah member kecukupan bagimu kesulitan dunia dan akhiratmu”.

Diantara hal itu, dan bahkan ia teramat penting ialah salawat dan salam dari Allah, dari para malaikat an para utusanNya atas orang yang membaca salawat dan salam atas Nabi. Selain itu bacaan salawat bias melebur dosa, membersihkan amal dan meninggikan derajat. Sebab bacaan salawat itu pula bias mendatangkan ampunan atas dosa, menghapus dosa, wajib memperoleh syafa’at dai Rasulullah saw, di hari kiamat dan sebagainya. Jelasnya engan membaca salawat bias mendatangkan kebaikan bagi dirinya.

Di dalam kitab Ibnu Farhun Al-Qurthubi disebutkan : ketahuilah bahwa, didalam bacaan salawat atas Nabi saw, itu terdapat Sepuluh kemuliaan, yaitu :

  1. Memperoleh salawat dari Tuhan Penguasa Alam.
  2. Memperoleh Syafa’at dari Nabi.
  3. Mendapat pimpinan dari Malaikat yang bagus-bagus.
  4. Mempunyai pembeda dengan orang munafiq dan kafir.
  5. Menghapus dosa.
  6. Mendapat petolongan bisa mendatangi kebutuhan.
  7. Mampu menyinari lahir dan batin.
  8. Selamat dari negeri kebinasaan, yakni Neraka.
  9. Bisa memasukkan kedalam sorga.
  10. Memperoleh ucapan selamat dari Allah.
Sedangkan di dalam kitab Hadaiqul Anwar dikatakan : salawat itu mengandung banyak Faedah, yaitu :

  1. Mengikuti Perintah Allah agar membaca salawat atas Nabi saw.
  2. Menyesuaiakan salawat sebagaimana disampaikan oleh Allah atas Rasul-Nya
  3. Menyesuaikan salawat sebagaimana disampaikan oleh para Malaikat atas Rasulullah sw.
  4. Memperoleh 10 salawat dai Allah karena satu bacaan salawat yang disampaikan kepada Rasulullah.
  5. Diangkat mencapai sepuluh derajat.
  6. Ditulis baginya sepuluh kebaikan.
  7. Dihapus baginya sepuluh keburukan.
  8. Dapat menjadi jalan tuk terkabulnya doa.
  9. Mendapat syafa’at Nabi saw.
  10. Diampuni dosa-dosanya dan menutup aibnya.
  11. Menyebabkan tercukupinya seseorang atas sesuatu yang menjadi kebutuhannya.
  12. Menjadikannya dekat kepada Nabi saw.
  13. Menjadi shadaqoh.
  14. Menyebabkan tertunainya kebutuhan.
  15. Menyebabkan orang yang membacanya memperoleh salawat dari Allah dan Malaikat.
  16. Menjadi zakat dan pensucian orang yang membacanya.
  17. Memperoleh berita gembira bagi pembacanya akan masuk surga.
  18. Terselamatkan dai bencana kesulitan di hari kiamat.
  19. Diterima oleh Rasulullah saw.
  20. Akan selalu di ingat oleh Nabi saw.
  21. Menjadikan harum sebuah tempat yang digunakan membaca dan orang yang membacanya tidak akan kembali dengan menyesal di hari kiamat.
  22. Menghilangkan sifat Bakhil.
  23. Menghilangkan ke fakiran (kemiskinan)
  24. Menjadi keteguhan telapat kaki ketika meniti sirat.
  25. Mendatangkan kecintaan kepada Nabi saw.
  26. Salawat mengandung pernyataan zikir kepada Allah, bersyukur KepadaNya dan mengenal kebaikanNya.
  27. Mendapatkan petunjuk dan menghidupkan hati.
  28. Memperoleh pujian yang baik bagi sipembaca antara langit dan bumi.
Dan sesungguhnya membaca slawat itu mendatangkan kemuliaan yang sangat besar dan menjelang kematiannya Nabi ikut menungguinya. Menghilangkan rasa dahaga yang menimpa manusia pada waktu terik matahari masyar.

Al Hafiz As –sakhowi berkata, dalam suatu riwayat di sebutkan : Hasan Al bashri bermimpi, dia melihat peralatan surga, yang di tempati oleh bidadari-bidadari cantik, yang diatas kepalanya tersunggi kolok yang terbuat dari cahaya. Bidadari itu berkata : ” Wahai Hasan, tahukah kamu, siapa aku?. Jawab Hasan Al Bashri, Tidak. Kata Bidadari : “Aku adalah anak si wanita yang engkau perintahkan membaca salawat atas Nabi Muhammad. Kata Hasan Al-Bashri : ” Sebenarnya keadaan ibumu bukan seperti ini, jelaskan padaku keadaannya?. Dan bagaimana kamu bisa sampai ketempat ini?. Bidadari itu menjawab : ” Kami 70.000 orang berada dalam siksaan, kemudian ada seseorang yang sholeh melewati kubur kami sambil membaca salawat atas Nabi saw hanya sekali, tetapi dia memberikan pahala bacaan itu, maka kami dibebaskan dari siksa berkat bacaan salawat orang yang sholeh tadi.

sumber : http://annafiz.wordpress.com/

Shalawat Asy-Syadzily

Shalawat ini bersumber dari Sayyid Abû Al-Hasan Asy-Syadzili Beliau membuka hizb-nya, Al-Luthf dengan sha-lawat ini.
Artinya: “Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Zat Muhammad yang halus dan tunggal; matahari, langit, rahasia tempat pemunculan cahaya; pusat peredaran kebesaran; dan kutub falak keindahan.
Ya Allah dengan rahasianya di sisi-Mu dan dengan perjalanannya kepada-Mu amankanlah rasa takutku; kurangilah kesalahanku; lenyapkanlah kesedihan dan ke-tamakanku; dan jadilah penolongku. Bawalah aku kepada-Mu, karunialah aku fana terhadapku, dan janganlah Engkau jadikan diriku mendapat cobaan dari nafsuku. Singkapkanlah bagiku semua rahasia yang tersembunyi, duhai Tuhan Yang Maha hidup dan Maha mandiri.”

Shalawat Nur Dzati
اللهم صل وسلم و بارك علي سيدنا معمد النور الذات و السر الساري في سائر الاسماء و الصفات و علي اله وصعبه و سلم
” ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.”
Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :
“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”
Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati”
Abdul Wahab As Sya’rani berkata : Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka (para wali) Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’.
Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya.
Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orang yang paling sering berjumpa dengan Rasulullah s.a.w.
pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah s.w.a. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w. sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi.
Lalu beliau berkata : Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya saja?.
Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.
Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”
” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu”
Malamnya aku bertemu Rasulullah dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu beserta orang yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis membaca kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat.
Beliau berkata : ” akan sampai kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka Allah berkata padanya : ‘ mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang namamu menggunakan nama kekasihku (Muhammad), tetapi (meskipun begitu) Aku malu menyiksamau karena namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke surga”.

Sumber :  http://annafiz.wordpress.com/

Manaqib Al-HaBiB AbU aL-HaSaN aS-SyAzuLi Al-HaSaNi

Sayyidina Syeikh Abul Hasan Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar Asy Syadzili Al Maghribi Al-Hasani Al Idrisi lahir di Ghamarah, desa dekat Sabtah, Maroko, Afrika Utara pada tahun 591 H / 1195 M.Berikut ini nasab Abu Hasan Asy-Syadzili: Abul Hasan, bin Abdullah Abdul Jabbar, bin Tamim, bin Hurmuz, bin Hatim, bin Qushay, bin Yusuf, bin Yusya', bin Ward, bin Baththal, bin Ahmad, bin Muhammad, bin Isa, bin Muhammad, bin Hasan, bin Ali bin Abi Thalib suami Fatimah binti Rasulullah SAW.


Di Fitnah nasab beliau tidak bersambung dengan nasab Sayyiduna Nabi S.A.W






Di Zaman beliau Nuqoba' Asyraf di mesir tidak meyakini dan meragui tentang nasab beliau, sehingga pelbagai fitnah yang menimpa terhadap beliau,kerana ramai yang tidak berpuas hati dengan beliau . Bila di tanyakan kepada beliau oleh murid beliau Sayyidi Abul Abas Mursi, Al-Syaikh Abul Hasan al-Syadzili menjawab :
كفي باءقرار سيدنا النبي
لاَ يَكْمُلُ عَالِمٌ فِي مَقَامِ الْعِلْمِ حَتَّى يُبْلَى بِأَرْبَعٍ : شَمَاتَةِ اْلأَعْدَاءِ ، وَمَلاَمَةِ اْلأَصْدِقَاءِ ، وَطَعْنِ الْجُهَّالِ ، وَحَسَدِ الْعُلَمَاءِ ، فَإِنْ صَبَرَ جَعَلَهُ اللهُ إِمَامًا يُقْتَدَى بِهِ. " Manusia tidak mengakui, itu tidak mengapa, asal sahaja Sayyiduna Muhammad S.A.W yang mengakuinya, Memadai dengan pengakuan Baginda S.A.W.Seorang ‘alim tidak akan sempurna keilmuannya sehingga dia diuji dengan empat hal; 1) dimaki oleh musuh-musuhnya, 2) dicela oleh teman-temannya, 3) dicacat oleh orang-orang bodoh, 4) diiri oleh orang-orang pandai. Maka barangsiapa yang sabar menghadapi ujian-ujian ini, niscaya Allah akan menjadikannya sebagai imam(pemimpin) yang diikuti. " Takdir Allah Ta'ala, seorang sayyid bermimpi berjumpa Baginda S.A.W. Lalu si sayyid itu bertanya " يا رسول الله, هل شذولي من ذريتك؟؟ Ya RosuluLLAH, Adakah Abul Hasan Syazuli itu zuriyyat mu??" Sabda Sayyiduna Muhammad S.A.W " نعم, ومن تعلق بالجزء فقد تعلق بالكل" "Ya beliau zuriyyatku, dan siapa berpegang dengannya maka sungguhnya berpegang ia akan aku".Keistimewaan nasab ini tampak dalam budi pekerti beliau yang indah lagi terpuji dan mengagumkan banyak orang, sehingga mereka banyak mengambil pelajaran dan hikmah dari beliau.




Perjalanan Sufi Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a.



Suatu ketika saat berkelana beliau berkata dalam hati, “Ya Allah, Bilakah aku bisa menjadi hamba-Mu yang bersyukur?” Kemudian terdengarlah suara, “Kalau kamu sudah mengerti dan merasa bahwa yang diberi nikmat hanya kamu saja” Beliau berkata lagi, “Bagaimana saya bisa begitu, padahal Engkau sudah memberi nikmat kepada para Nabi, Ulama dan Raja?” Kemudian terdengar suara lagi, “Jika tidak ada Nabi, kamu tidak akan mendapat petunjuk, jika tidak ada Ulama kamu tidak akan bisa ikut bagaimana caranya beribadah, jika tidak ada Raja kamu tidak akan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari-Ku yang kuberikan hanya untukmu”.
Asy-Syadzili berkulit sawo matang, berbadan kurus, perawakannya tinggi, pipinya tipis, jari-jari kedua tangannya panjang, dan lidahnya fasih serta perkataannya baik. Dia tidak terlalu membatasi diri dalam makan dan minum. Dia selalu mengenakan pakaian yang indah setiap kali memasuki masjid. Dia tidak pernah terlihat memakai baju-baju bertambalan sebagaimana yang dipakai oleh sebagian sufi, bahkan selalu mengenakan pakaian bagus. Dia menyukai kuda, memelihara, dan menungganginya







Syadziliyah adalah nama suatu desa di benua Afrika yang merupakan nisbat nama Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. Beliau pernah bermukim di Iskandar sekitar tahun 656 H. Beliau wafat dalam perjalanan haji dan dimakamkan di padang Idzaab Mesir. Sebuah padang pasir yang tadinya airnya asin menjadi tawar sebab keramat Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. Beliau belajar ilmu thariqah dan hakikat setelah matang dalam ilmu fiqihnya. Bahkan beliau tak pernah terkalahkan setiap berdebat dengan ulama-ulama ahli fiqih pada masa itu. Dalam mempelajari ilmu hakikat, beliau berguru kepada wali quthub yang agung dan masyhur yaitu Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, dan akhirnya beliau yang meneruskan quthbiyahnya dan menjadi Imam Al-Auliya’. Peninggalan ampuh sampai sekarang yang sering diamalkan oleh umat Islam adalah Hizb Nashr dan Hizb Bahr, di samping Thariqah Syadziliyah yang banyak sekali pengikutnya. Hizb Bahr merupakan Hizb yang diterima langsung dari Rasulullah saw. yang dibacakan langsung satu persatu hurufnya oleh beliau saw. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. pernah ber-riadhah selama 80 hari tidak makan, dengan disertai dzikir dan membaca shalawat yang tidak pernah berhenti. Pada saat itu beliau merasa tujuannya untuk wushul (sampai) kepada Allah swt. telah tercapai. Kemudian datanglah seorang perempuan yang keluar dari gua dengan wajah yang sangat menawan dan bercahaya. Dia menghampiri beliau dan berkata, ”Sunguh sangat sial, lapar selama 80 hari saja sudah merasa berhasil, sedangkan aku sudah enam bulan lamanya belum pernah merasakan makanan sedikitpun”. Suatu ketika saat berkelana, beliau berkata dalam hati, “Ya Allah, kapankah aku bisa menjadi hamba-Mu yang bersyukur?”. Kemudian terdengarlah suara, “Kalau kamu sudah mengerti dan merasa bahwa yang diberi nikmat hanya kamu saja”. Beliau berkata lagi, “Bagaimana saya bisa begitu, padahal Engkau sudah memberi nikmat kepada para Nabi, Ulama dan Raja?”. Kemudian terdengarlah suara lagi, “Jika tidak ada Nabi, kamu tidak akan mendapat petunjuk, jika tidak ada Ulama kamu tidak akan bisa ikut bagaimana caranya beribadah, jika tidak ada Raja kamu tidak akan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari-Ku yang kuberikan hanya untukmu”. Beliau pernah khalwat (menyendiri) dalam sebuah gua agar bisa wushul (sampai) kepada Allah swt. Lalu beliau berkata dalam hatinya, bahwa besok hatinya akan terbuka. Kemudian seorang waliyullah mendatangi beliau dan berkata, “Bagaimana mungkin orang yang berkata besok hatinya akan terbuka bisa menjadi wali. Aduh hai badan, kenapa kamu beribadah bukan karena Allah (hanya ingin menuruti nafsu menjadi wali)”. Setelah itu beliau sadar dan faham dari mana datangnya orang tadi. Segera saja beliau bertaubat dan minta ampun kepada Allah swt. Tidak lama kemudian hati Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. sudah di buka oleh Allah swt. Demikian di antara bidayah (permulaaan) Syekh Abul Hasan As-Syadzili. Beliau pernah dimintai penjelasan tentang siapa saja yang menjadi gurunya? Sabdanya, “Guruku adalah Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, akan tetapi sekarang aku sudah menyelami dan minum sepuluh lautan ilmu. Lima dari bumi yaitu dari Rasululah saw, Abu Bakar r.a, Umar bin Khattab r.a, Ustman bin ‘Affan r.a dan Ali bin Abi Thalib r.a, dan lima dari langit yaitu dari malaikat Jibril, Mika’il, Isrofil, Izro’il dan ruh yang agung. Beliau pernah berkata, “Aku diberi tahu catatan muridku dan muridnya muridku, semua sampai hari kiamat, yang lebarnya sejauh mata memandang, semua itu mereka bebas dari neraka. Jikalau lisanku tak terkendalikan oleh syariat, aku pasti bisa memberi tahu tentang kejadian apa saja yang akan terjadi besok sampai hari kiamat”. Syekh Abu Abdillah Asy-Syathibi berkata, “Aku setiap malam banyak membaca Radiya Allahu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan dengan ini aku berwasilah meminta kepada Allah swt apa yang menjadi hajatku, maka terkabulkanlah apa saja permintaanku”. Lalu aku bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw. dan aku bertanya, “Ya Rasulallah, kalau seusai shalat lalu berwasilah membaca Radiya Allahu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan aku meminta apa saja kepada Allah swty. apa yang menjadi kebutuhanku lalu dikabulkan, seperti hal tersebut apakah diperbolehkan atau tidak?”. Lalu Nabi saw. Menjawab, “Abul Hasan itu anakku lahir batin, anak itu bagian yang tak terpisahkan dari orang tuanya, maka barang siapa bertawashul kepada Abul Hasan, maka berarti dia sama saja bertawashul kepadaku”. Pada suatu hari dalam sebuah pengajian Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. menerangkan tentang zuhud, dan di dalam majelis terdapat seorang faqir yang berpakaian seadanya, sedang waktu itu Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili berpakaian serba bagus. Lalu dalam hati orang faqir tadi berkata, “Bagaimana mungkin Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. berbicara tentang zuhud sedang beliau sendiri pakaiannya bagus-bagus. Yang bisa dikatakan lebih zuhud adalah aku karena pakaianku jelek-jelek”. Kemudian Syekh Abul Hasan menoleh kepada orang itu dan berkata, “Pakaianmu yang seperti itu adalah pakaian yang mengundang senang dunia karena dengan pakaian itu kamu merasa dipandang orang sebagai orang zuhud. Kalau pakaianku ini mengundang orang menamakanku orang kaya dan orang tidak menganggap aku sebagai orang zuhud, karena zuhud itu adalah makam dan kedudukan yang tinggi”. Orang fakir tadi lalu berdiri dan berkata, “Demi Allah, memang hatiku berkata aku adalah orang yang zuhud. Aku sekarang minta ampun kepada Allah dan bertaubat”.

Di antara Ungkapan Mutiara Syekh Abul Hasan Asy-Syadili:

1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini : pertama, senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akherat. Kedua, ridha menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmunya.

2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga : pertama, karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristiqhfar. Kedua, karena kehilangan dunia, maka kembalikanlah kepada Allah swt. sadarlah bahwa itu bukan kepunyaanmu dan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt. Ketiga, disakiti orang lain, kalau karena dianiaya oleh orang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membikin Allah swt. untuk mengujimu.

Kalau Allah swt. belum memberi tahu apa sebabnya sempit atau susah, maka tenanglah mengikuti jalannya taqdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas berjalan (awan itu berguna dan lama-lama akan hilang dengan sendirinya). Ada satu perkara yang barang siapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat (kemuliaan) yang tidak bersamaan dengan ridha Allah swt. dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah dan senangnya Allah, maka orang tersebut terbujuk syetan dan menjadi orang yang rusak. Keramat itu tidak diberikan kepada orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya digunakan untuk mencari keramat. Yang diberi keramat hanya orang yang tidak merasa diri dan amalnya, akan tetapi dia selalu tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang disenangi Allah dan merasa mendapat anugerah (fadhal) dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya.

Di antara keramatnya para Shidiqin ialah :

1. Selalu taat dan ingat pada Allah swt. secara istiqamah (kontineu).

2. Zuhud (meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi).

3. Bisa menjalankan perkara yang luar bisa, seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya.

Diantara keramatnya Wali Qutub ialah :

1. Mampu memberi bantuan berupa rahmat dan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt.

2. Mampu menggantikan Wali Qutub yang lain.

3. Mampu membantu malaikat memikul Arsy.

4. Hatinya terbuka dari haqiqat dzatnya Allah swt. dengan disertai sifat-sifat-Nya.

Kamu jangan menunda ta’at di satu waktu, pada waktu yang lain, agar kamu tidak tersiksa dengan habisnya waktu untuk berta’at (tidak bisa menjalankan) sebagai balasan yang kamu sia-siakan. Karena setiap waktu itu ada jatah ta’at pengabdian tersendiri. Kamu jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu, akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. membenarkanmu. Radiya allahu ‘anhu wa ‘aada ‘alaina min barakatihi wa anwarihi wa asrorihi wa ‘uluumihi wa ahlakihi, Allahumma Amiin. (Al-Mihrab). Syeikh Syadzili Wafat








درة الاسرار وتحفة الابرار في مناقب سيدي ابي الحسن الشاذلي
ابن الصباغ، محمد بن أبي القاسم الحميري







Syekh Abu al-Abbas al-Mursy, murid kesayangan dan penerus thariqah Syadziliyah mengatakan bahwa gurunya setiap tahun menunaikan ibdah haji, kemudian tinggal di kota suci mulai bulan Rajab sampai masa haji habis. Seusai ibadah haji beliau pergi berziarah ke makam Nabi SAW di Madinah. Pada musim haji yang terakhir yaitu tahun 656H, sepulang dari haji beliau memerintahkan muridnya untuk membawa kapak minyak wangi dan perangkat merawat jenazah lainnnya. Ketika muridnya bertanya untuk apa kesemuanya ini, beliau menjawab, "Di Jurang Humaistara (di samping Bahr al-Ahmar) akan terjadi kejadian yang pasti. maka di sanalah beliau meninggal.







Antara amalan-amalan yang di nisbahkan kepada Al-Habib:

HIZIB BAHR
( Yg disusun oleh Al-Imam Al-Qutub Abu Hasan Asy-Syadzili R.A )
Hizb Bahr merupakan Hizb yg di susun oleh Al-‘Alamah Al-Kabir Al-Imam Al-Qutub Abu Hasan Asy-Saydzili yg juga menyusun Hizb Nasr & Kitab Sirrul Jalil.
Kegunaan Hizb Bahr adalah tergantung niat si pembaca dan tergantung apa yg di inginkannya dari menarik segala sesuatu yg baik seperti Mahabbah ( Asihan ), Jalbur Rizqi ( Menarik Rizqi ) baik yang Dzohir atau yg Min Ghoibillahi ( Rizqi dari Alam Ghaibnya Alloh S.W.T ), Menyatukan Hati, Penglaris, Pemimpin, Kewibawaan, Karir, Menundukkan hati semua mahluk, di ta’ati ucapannya dll Atau Mencegah dari sesuatu yg buruk dan jahat seperti Menolak Ilmu Sihir, Ilmu Hitam dan sejenisnya, Benteng/ Penjagaan dari orang2 yg Hasud, Dzolim, Iri dengki, Mencegah mara bahaya dan Bala’ Bencana, Keselamatan, Anti Sajam, tahan pukul dll.
Telah berkata Syeikh Abdurrohman Al-Busthamy R.A “ Hizib Bahr merupakan Mutiara2 indah yg akan menghiasi pembacanya dengan berbentuk kilauan2 cahaya beraneka warna yg senantiasa menjaga pembaca nya dari segala macam mara bahaya”, Dan telah berkata sebagian Ulama’ ahli hikmah “ Didalam Hizib Bahr terkandung Asmaul ‘Adzom dan Rahasia Isim Jami’ Kabir ( isim keseluruhan yg maha Agung )
Telah berkata penyusun Hizb Bahr ini yaitu Syeikh Al-Imam Al-Qutub Abu Hasan Asy-Syadzili R.A “ Hizb Bahr terkandung di dalamnya rahasia2 untuk melapangkan segala macam kesusahan dengan Lathoif al-Ghuyub ( Kelembutan2 Alam Ghaib ), Tidaklah Hizb ini dibaca di suatu tempat kecuali tempat tsb akan selamat dari berbagai macam penyakit, dan terjaga dari kejadian2 yg tidak menyenangkan, Untuk pembacanya akan masuk pada dirinya rahasia2 Syafiyyah ( kesembuhan / obat ) dan akan masuk pada pembacanya Anwar As-Shofiyyah ( cahaya2 yg jernih serta terang benderang ), Barang siapa yang senantiasa membacanya setiap hari 1 x, ketika terbit matahari, Niscaya Alloh S.W.T akan senantiasa melaksanakan semua permohonannya ( Do’a nya ), dilapangkan dari segala kesusahannya, di angkat derajatnya, Dipenuhi hatinya dengan Ilmu Tauhid, Dimudahkan segala urusannya, dimudahkan setiap kesukarannya, Senantiasa dijaga dari kejahatan Manusia dan Jin, Di amankan dari segala kejahatan malam dan siang, dan tidaklah seseorang yg melihat kepadanya kecuali dia akan dicintai oleh orang yg melihatnya, Dan apabila Hizb Bahr ini dibaca rutin setelah selesai Sholat fardhu 1 x, Maka Alloh S.W.T akan membuatnya Kaya Raya, Dimudahkan kepadanya sebab2 kebahagiaan pada semua gerakannya dan diamnya, Dan barang siapa yg membacanya pada hari Jum’at maka Alloh S.W.T akan meletakkan kecintaannya di setiap hati manusia”
Tata cara mengamalkan Hizib Bahr
1. Berpuasa 7 hari yg dimulai hari Minggu
2. Berbuka dengan tidak memakan makanan yg bernyawa
3. Membaca Hizib Bahr tiap selesai Sholat Fardhu 3 x
4. Tiap malam membaca Hizib Bahr 11 x
5. Dibaca secara Istiqomah selesai puasa tiap hari 1 x
Untuk dilaksanakan semua hajat hajat apasaja Hizib Bahr cukup dibaca 3 x, dengan Niat yg di khususkan ( Niatnya apa saja tergantung keinginan anda )
Sebelum membaca Hizib Bahr terlebih dahulu memberikan Hadiah Surat Alfatihah kepada :
1. Syeikh Al-Imam Al-Qutub Abu Hasan Asy-Syadzili
2. Syeikh Ahmad bin Muhammad Bin ‘Iyadz Asy-Syafi’i
3. Syeikh Al—‘Arif Billah Syihabuddin Ahmad Al-Qorsyi
4. Syeikh Abu Abdillah Muhammad Basyis
5. Syeikh Abu Muhammadin Sholih Ad-Dakaaly Al-Maliky
6. Syeikh Abu Madyan Al-Andalusy Asy-Syibli
7. Syeikh Abi Syuaib As-Sonhaji
8. Syeikh Kabir Al-Walii Abi Muhammad Tanuri
9. Syeikh Sirri As-Saqoti
10. Syeikh Al-Imam Ma’ruf Al-Karkhi
11. Syeikh Dawud At-Tho-i
12. Al-Imam Habibul ‘Azami
Masing 2 nama hadiahkan surat Al-Fatihah 1 x
Inilah Hizb Bahr Yg dimaksud :
Menurut Riwayat Sayyidina ‘Abbas dan sebagian Ulama’ Salafus Sholih ditambah dengan bacaan2 ( Aslinya Hizb Bahr ) di bawah ini :
Membaca Surat Al-Ikhlas
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
أَحَدٌ كُفُواً لَّهُ يَكُن وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَلِدْ لَمْ اللَّهُ الصَّمَدُ أَحَدٌ اللَّهُ هُوَ قُلْ
Membaca surat Al-Falaq
وَقَبَ إِذَا غَاسِقٍ شَرِّ وَمِن خَلَقَ مَا شَرِّ مِن الْفَلَقِ بِرَبِّ أَعُوذُ قُلْ
حَسَدَ إِذَا حَاسِدٍ شَرِّ وَمِن الْعُقَدِ فِي النَّفَّاثَاتِ شَرِّ وَمِن
Membaca surat An-Nass
الْخَنَّاسِ الْوَسْوَاسِ شَرِّ مِن النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ بِرَبِّ أَعُوذُ قُلْ
النَّاسِ وَ الْجِنَّةِ مِنَ النَّاسِ صُدُورِ فِي يُوَسْوِسُ الَّذِي
مَالِكِ الرَّحِيمِ الرَّحْمـنِ الْعَالَمِينَ رَبِّ للّهِ الْحَمْدُ الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
صِرَاطَ المُستَقِيمَ الصِّرَاطَ اهدِنَــــا نَسْتَعِينُ وإِيَّاكَ نَعْبُدُ إِيَّاكَ الدِّينِ يَوْمِ
الضَّالِّينَ وَلاَ عَلَيهِمْ المَغضُوبِ غَيرِ عَلَيهِمْ أَنعَمتَ الَّذِينَ
Kemudian membaca surat Al-Baqoroh ayat 1 sampai ayat 5
الَّذِينَ لِّلْمُتَّقِينَ هُدًى فِيهِ رَيْبَ لاَ الْكِتَابُ ذَلِكَ ملا الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
يُؤْمِنُونَ والَّذِينَ يُنفِقُونَ رَزَقْنَاهُمْ وَمِمَّا الصَّلاةَ وَيُقِيمُونَ بِالْغَيْبِ يُؤْمِنُونَ
هُدًى عَلَى أُوْلَـئِكَ يُوقِنُونَ هُمْ وَبِالآخِرَةِ قَبْلِكَ مِن أُنزِلَ وَمَا إِلَيْكَ أُنزِلَ بِمَا
الْمُفْلِحُونَ هُمُ وَأُوْلَـئِكَ رَّبِّهِمْ مِّن
Kemudian membaca surat Al-Baqoroh ayat 163
الرَّحِيمُ الرَّحْمَنُ هُوَ إِلاَّ إِلَهَ لاَّ وَاحِدٌ إِلَهٌ وَإِلَـهُكُمْ
Kemudian membaca Surat Al-Baqoroh ayat 255 sampai ayat 257
وَمَا السَّمَاوَاتِ فِي مَا لَّهُ نَوْمٌ وَلاَ سِنَةٌ تَأْخُذُهُ لاَ الْقَيُّومُ الْحَيُّ هُوَ إِلاَّ إِلَـهَ لاَ اللّهُ وَلاَ خَلْفَهُمْ وَمَا أَيْدِيهِمْ بَيْنَ مَا يَعْلَمُ بِإِذْنِهِ إِلاَّ عِنْدَهُ يَشْفَعُ الَّذِي ذَا مَن الأَرْضِ فِي وَلاَ وَالأَرْضَ السَّمَاوَاتِ كُرْسِيُّهُ وَسِعَ شَاء بِمَا إِلاَّ عِلْمِهِ مِّنْ بِشَيْءٍ يُحِيطُونَ الْعَظِيمُ الْعَلِيُّ وَهُوَ حِفْظُهُمَا يَؤُودُهُ
بِاللّهِ وَيُؤْمِن بِالطَّاغُوتِ يَكْفُرْ فَمَنْ الْغَيِّ مِنَ الرُّشْد تَّبَيَّنَ قَد الدِّينِ فِي إِكْرَاهَ لاَ عَلِيمٌ سَمِيعٌ وَاللّهُ لَهَا انفِصَامَ لاَ الْوُثْقَىَ بِالْعُرْوَةِ اسْتَمْسَكَ فَقَدِ
أَوْلِيَآؤُهُمُ كَفَرُواْ وَالَّذِينَ النُّوُرِ إِلَى الظُّلُمَاتِ مِّنَ يُخْرِجُهُم آمَنُواْ الَّذِينَ وَلِيُّ اللّهُ
فِيهَا هُمْ النَّارِ أَصْحَابُ أُوْلَـئِكَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ مِّنَ يُخْرِجُونَهُم الطَّاغُوتُ خَالِدُونَ
Kemudian membaca surat l-Baqoroh ayat 284 sampai ayat 286
تُخْفُوهُ أَوْ أَنفُسِكُمْ فِي مَا تُبْدُواْ وَإِن الأَرْضِ فِي وَمَا السَّمَاواتِ فِي مَا لِّلَّهِ
قَدِيرٌ شَيْءٍ كُلِّ عَلَى وَاللّهُ يَشَاءُ مَن وَيُعَذِّبُ يَشَاءُ لِمَن فَيَغْفِرُ اللّهُ بِهِ يُحَاسِبْكُم
وَكُتُبِهِ وَمَلآئِكَتِهِ بِاللّهِ آمَنَ كُلٌّ وَالْمُؤْمِنُونَ رَّبِّهِ مِن إِلَيْهِ أُنزِلَ بِمَا الرَّسُولُ آمَنَ
وَإِلَيْكَ رَبَّنَا غُفْرَانَكَ وَأَطَعْنَا سَمِعْنَا وَقَالُواْ رُّسُلِهِ مِّن أَحَدٍ بَيْنَ نُفَرِّقُ لاَ وَرُسُلِهِ الْمَصِيرُ
تُؤَاخِذْنَا لاَ رَبَّنَا اكْتَسَبَتْ مَا وَعَلَيْهَا كَسَبَتْ مَا لَهَا وُسْعَهَا إِلاَّ نَفْساً اللّهُ يُكَلِّفُ لاَ
قَبْلِنَا مِن الَّذِينَ عَلَى حَمَلْتَهُ كَمَا إِصْراً عَلَيْنَا تَحْمِلْ وَلاَ رَبَّنَا أَخْطَأْنَا أَوْ نَّسِينَا إِن مَوْلاَنَا أَنتَ وَارْحَمْنَا لَنَا وَاغْفِرْ عَنَّا وَاعْفُ بِهِ لَنَا طَاقَةَ لاَ مَا تُحَمِّلْنَا وَلاَ رَبَّنَا
الْكَافِرِينَ الْقَوْمِ عَلَى فَانصُرْنَا
Kemudian membaca Surat Ali Imran Ayat 1 sampai ayat 4 sampai kalimat furqon( pertengahan ayat 4 )
الْقَيُّومُ الْحَيُّ هُوَ إِلاَّ إِلَـهَ لاَ اللّهُ م لا
وَالإِنجِيلَ التَّوْرَاةَ وَأَنزَلَ يَدَيْهِ بَيْنَ لِّمَا مُصَدِّقاً بِالْحَقِّ الْكِتَابَ عَلَيْكَ نَزَّلَ
الْفُرْقَانَ وَأَنزَلَ لِّلنَّاسِ هُدًى قَبْلُ مِن
Kemudian Membaca Surat Al-Mudatsir ayat 1 sampai ayat 7
فَاهْجُرْ وَالرُّجْزَ فَطَهِّرْ وَثِيَابَكَ فَكَبِّرْ وَرَبَّكَ فَأَنذِرْ قُمْ الْمُدَّثِّرُ أَيُّهَا يَا
فَاصْبِرْ وَلِرَبِّكَ تَسْتَكْثِرُ تَمْنُن وَلَا
Kemudian membaca Surat Al-‘Alaq Ayat 1 sampai ayat 5
الْأَكْرَمُ وَرَبُّكَ اقْرَأْ عَلَقٍ مِنْ الْإِنسَانَ خَلَقَ خَلَقَ الَّذِي رَبِّكَ بِاسْمِ اقْرَأْ
يَعْلَمْ لَمْ مَا الْإِنسَانَ عَلَّمَ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Kemudian membaca Surat Ar-Rahman Ayat 1 sampai ayat 27
بِحُسْبَانٍ وَالْقَمَرُ الشَّمْسُ الْبَيَانَ عَلَّمَهُ الْإِنسَانَ خَلَقَ الْقُرْآنَ عَلَّمَ الرَّحْمَنُ
تَطْغَوْا أَلَّا الْمِيزَانَ وَوَضَعَ رَفَعَهَا وَالسَّمَاء يَسْجُدَانِ وَالشَّجَرُ وَالنَّجْمُ
وَضَعَهَا وَالْأَرْضَ الْمِيزَانَ تُخْسِرُوا وَلَا بِالْقِسْطِ الْوَزْنَ وَأَقِيمُوا الْمِيزَانِ فِي
وَالرَّيْحَانُ الْعَصْفِ ذُو وَالْحَبُّ الْأَكْمَامِ ذَاتُ وَالنَّخْلُ فَاكِهَةٌ فِيهَا لِلْأَنَامِ
الْجَانَّ وَخَلَقَ كَالْفَخَّارِ صَلْصَالٍ الْإِنسَانَ خَلَقَ مِن تُكَذِّبَانِ رَبِّكُمَا آلَاء فَبِأَيِّ
الْمَغْرِبَيْنِ وَرَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ رَبُّ تُكَذِّبَانِ رَبِّكُمَا آلَاء فَبِأَيِّ نَّارٍ مَّارِجٍ مِن مِّن
يَبْغِيَانِ لَّا بَرْزَخٌ بَيْنَهُمَا يَلْتَقِيَانِ الْبَحْرَيْنِ مَرَجَ تُكَذِّبَانِ رَبِّكُمَا آلَاء فَبِأَيِّ
تُكَذِّبَانِ رَبِّكُمَا آلَاء فَبِأَيِّ وَالْمَرْجَانُ اللُّؤْلُؤُ مِنْهُمَا يَخْرُجُ تُكَذِّبَانِ رَبِّكُمَا آلَاء فَبِأَيِّ
تُكَذِّبَانِ رَبِّكُمَا آلَاء فَبِأَيِّ كَالْأَعْلَامِ لْبَحْرِ افِي الْمُنشَآتُ الْجَوَارِ وَلَهُ
وَالْإِكْرَامِ الْجَلَالِ ذُو رَبِّكَ وَجْهُ وَيَبْقَى فَانٍ عَلَيْهَا مَنْ كُلُّ
Membaca Tasbih 3 x ( Subhana Robiyal ‘Adzimi 3x ), kemudian membaca :
Surat Al-Hadid ayat 1 sampai ayat 6
الْحَكِيمُ الْعَزِيزُ وَهُوَ الْأَرْضِ فِي وَمَا السَّمَاوَاتِ فِي مَا لِلَّهِ سَبَّحَ
قَدِيرٌ شَيْءٍ كُلِّ عَلَى وَهُوَ وَيُمِيتُ يُحْيِي وَالْأَرْضِ السَّمَاوَاتِ مُلْكُ لَهُ
عَلِيمٌ شَيْءٍ بِكُلِّ وَهُوَ وَالْبَاطِنُ وَالظَّاهِرُ وَالْآخِرُ الْأَوَّلُ هُوَ
مَا يَعْلَمُ الْعَرْشِ عَلَى اسْتَوَى ثُمَّ أَيَّامٍ سِتَّةِ فِي وَالْأَرْضَ السَّمَاوَاتِ خَلَقَ الَّذِي هُوَ وَهُوَ فِيهَا يَعْرُجُ وَمَا السَّمَاء مِنَ يَنزِلُ وَمَا مِنْهَا يَخْرُجُ وَمَا الْأَرْضِ فِي يَلِجُ
بَصِيرٌ تَعْمَلُونَ بِمَا وَاللَّهُ كُنتُمْ مَا أَيْنَ مَعَكُمْ
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ
يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَهُوَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Kemudian membaca Surat Al- Hasyr ayat 22 sampai ayat 24
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُصَوِّرُ الْبَارِئُ الْخَالِقُ اللَّهُ هُوَ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
الْحَكِيمُ الْعَزِيزُ وَهُوَ وَالْأَرْضِ السَّمَاوَاتِ فِي مَا لَهُ يُسَبِّحُ الْحُسْنَى الْأَسْمَاء لَهُ
Kemudian membaca Do’a dibawah ini :
Kemudian membaca surat Al-Fath ayat 29
رُكَّعاً تَرَاهُمْ بَيْنَهُمْ رُحَمَاء الْكُفَّارِ عَلَى أَشِدَّاء مَعَهُ وَالَّذِينَ اللَّهِ رَّسُولُ مُّحَمَّدٌ
السُّجُودِ أَثَرِ مِّنْ وُجُوهِهِم فِي سِيمَاهُمْ وَرِضْوَاناً اللَّهِ مِّنَ فَضْلاً يَبْتَغُونَ سُجَّداً فَاسْتَغْلَظَ أَخْرَجَ فَآزَرَهُ شَطْأَهُ كَزَرْعٍ الْإِنجِيلِ فِي مَثَلُهُمْوَ التَّوْرَاةِ فِي مَثَلُهُمْ ذَلِكَ آمَنُوا الَّذِينَ اللَّهُ وَعَدَ الْكُفَّارَ بِهِمُ لِيَغِيظَ الزُّرَّاعَ يُعْجِبُ سُوقِهِ عَلَى فَاسْتَوَى مِنْهُم عَظِيماً وَأَجْراً مَّغْفِرَةً الصَّالِحَاتِ وَعَمِلُوا
Kemudian membaca Rajanya Asmaul’ Adzom
AHUUNUN QOOFUN ADUMMA HAMMA HAA-IN AMIININ حزب اللطف
لسيدي أبو الحسن الشاذلي رضي الله عنه وقدس روحه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ.

{الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّين إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهدِنَا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ} آمين.

اللَّهُمَّ أجْعَل أفْضَلَ الصَّلوَات وأنْمَى البَرَكَات فِي كُلِ الأوقَات عَلى سَيِدْنَا مُّحَمَّدٍ أكْمَل أهْلَ الأرْضِ والسمواتِ، وسلِم عَليهِ يَارَبَّنَا أزكي التَحِيَات في جَميعِ الحَضَرات.

اللَّهُمَّ يَا مَن لُطْفِهِ بخَلْقِهِ شَاملٌ وَخَيِرهِ لعبَادهِ وأصلٌلاتُخْرجني عَن دائرةِ الألطَّاف وآمْنِي مِن كُلِ مَا أخَاف، وكُنْ لِي بلطفِكَ الخَفي الظَاهر يَابَاطِن يَاظاهر.

يا لطِيفُ أسألَكَ وقَايةََ اللطفِ في القَضَا والتَسلِيم مَعَ السلاَمةِ عِندَ نزُولهِ والرِضَا.

اللَّهُمَّ إنَكَ أنْتَ العَلِيمُ بمَا سَبَقَ في الأزْلِ فَحُفَني بلطفِكَ فِيمَا لَمْ يَنزلْ وَفِيمَا نَزَلِ يَا لَطِيفَاً لَمْ يَزلْ. واجعَلني في حِصنِ التَحصِين بِكَ يَا أََّّْوْلُ، يَا مَن إليِه المُلتَجأُ وعَليِهِ المُعَولُ.

اللَّهُمَّ يَا مَن ألقَى خَلقهِ في بَحرِ قضَائهِ وحَكَمَ عَليهِم بحكمِ قهرهِ وابتلائِهِ اجْعَلنِي مِمَن حُمِلَ في سَفِينةِ النجاةِ وقنِي مِن جَميعِ الآفاتِ.

اللَّهُمَّ مَن رَعَتْهُ عَيِنُ عنَايَتَكَ كَانَ مَلطُوفَاً بِهِ في التَقدِير مَحفُوظَاً مَلحُوظَاً بعَيِنِ رعَايِتِكَ يَا قََدِيريَا سَمِيعُ يَا قَرِيبُ يَا مُجِيبُ الدُعَاَ إرْعِنَي بعَينِ رعَايتَكَ يَاخَيرَ مَن رَعَى.

اللَّهُمَّ لُطْفُكَ الخَفِي ألطَفَ مِن أن يُرى وأنْتَ اللَطّيِفُ الذي لَطّفتَ بجَميعِ الوَريَ حَجَبتَ سَرَيَان سِركَ فِي الأكوَان فلاَ يَشْهدَهُ إلاَ أهْلَ المَعْرفَةِ والعَيِان، فَلَمَّا شَهِدُوا سِرَ لُطفِكَ بكُلِ شيءٍ أمِنْوُا مِن سُوءِ كُلِ شَيءٍ فَأشْهَدنِي سِرَ هَذا اللُطفُ الوَاقِي مَا دَاَمَ لُطْفُكَ الدَّاَئِمُ بَاَقِي.

اللَّهُمَّ حُكْمُ مَشِيئَتِكَ فِي العَبِيد لاَ ترَاهُ همَّةَ عَارِفٌ وَلاَ مٌرِيدٌ، لَكِنَّكَ فَتَحتَ لي أبْوُابَ الألطَافَ الخَفِية المَانِعَةُ حصُونِها مِن كُلِ بَليِة، فأدْخِلنِي بلُطْفِكَ تِلكِ الحُصُونُ يَا مَن يَقُولُ للشَيءِ كُنْ فَيَكُونُ.

اللَّهُمَّ أنْتَ اللَطِيفُ بعبَادِكَ لاَسِيَمَّا بأهْلِ مَحَبَتِكَ وَوِدَادِكَ، فبأهْلِ المَحَبَةِ وَالوُدَادِ خُصَّنِي بلطَائِفِ اللُطْفَ يَاجَوَاد.

اللَّهُمَّ اللُطْفُ صِفَتِكَ وَالألْطَافُ خَلقِكَ وَتَنْفِيذُ حُكْمِكَ فِي خَلقِكَ حَقِكَ، ورَأفةَ لُطْفِكَ بالمَخلُوقِينَ تَمنَعَ إسْتقصَاءَ حَقَكَ فِي العَالَمِينَ، وَقَدْ لَطَفْتَ بِى قَبلَ كَوُنِي وأنا للُطْفِ غَيرَ مُحتَاجٌ، أفَتَمْنَعَنِى مِنهُ مَعَ الحَاجَةِ لهُ وأْنْتَ أرْحَمَ الرَاحْمِينَ حَاشَا لُطْفِكَ الكَافِي وَجُودِكَ الوَافِي.

اللَّهُمَّ لُطْفِكَ هُوَ حِفْظَكَ إذَّا رَعِيتَ وَحِفْظَكَ هُوَ لُطْفِكَ إذَّا وَقِيتَ، فأدخْلنِي سُرَادِقَاتِ لُطْفِكَ واضْرب عليّّ أسوَارَ حِفظِكَ.

يَا لَطْيِفٌ أسأَلَكَ اللُطفَ ابَدا، يَا حَفِيظٌ قِني السِوىَ وَشَرَ العِدا يَا لَطْيِفٌ مَن لعَبدِكَ العَاجزُ الخَائفُ الضَّعِيفُ. ثلاثا.

اللَّهُمَّ كَما لَطَفَْتَ بِي قَبلَ سُؤَالي وَكَوْنِي، كُن لِي لاَعَليَّّ يَا أمنِي وَعَوْنِى ثلاثا.

{اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ العَزِيز} آنِسَنِي بِلُطفِكَ يَا لَطِيف أُنْس الْخَائِف فِي حَالِهِ الْمُخِيف، تَأَنَستُ بِلُطفِكَ يَالَطِيف، وَوْقِيتُ بِلُطفِكَ الْرَديَ وَتَحَجَبتُ بِلُطفِكَ مِن الْعِدا يَالَطِيفُ يَاحَفيظُ {بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَّجِيدٌ فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ} نََجَوْتُ مِن كُلِّ خَطبٍ جَسيمُ بِقَوْلِ رَبِّيَ {وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ} سَلَِمتُ مِنْ كُلِّ شَّيْطَانٍ وَحَاسِدٍ بِقَولِ رَبِّي {وَحِفْظاً مِّن كُلِّ شَيْطَانٍ مَّارِدٍ} كُفِيتُ كُلَّ هَمٍ فِي كُلِّ سَبيلٍ بِقَولي حَسْبيَ اللهُ وَنَعْمَ الْوَكِيلُ {اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ} {لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ لاَ انفِصَامَ لَهَا وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ} {اللّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُواْ يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوُرِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} {لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُلْ حَسْبِيَ اللّهُ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ} {لإيلافِ قُرَيْشٍ إِيلافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاء وَالصَّيْفِ فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ} وَاكْتَفَيتُ ب كهيعص وَاحْتَمَيتُ ب حم عسق وَقَولُهُ الْحَق وَلَهُ الْمُلكُ، سَلامٌ قَوْلاً مِن رَّبٍّ رَّحِيمٍ.



Hizb Nasr


حِزْبُ النـَّصـْرِ المُبـَارَكِ
لِسـَيـِّدي أبـِي الحـَسـَنِ الشـَّاذلـِي
بـِـسْـمِ اللهِ الرَّحمـنِ الرَّحـيمِ
اللهـُمَّ بـِسَطـْوَةِ جَبـَروتِ قـَهـْرِكَ وبـِسُرْعـَةِ إغـَاثـَةِ نـَصـْرِكَ وَبـِغِـيرَتـِكَ لإنـْـتـِهـَاكِ حُرُمَـاتِكَ وَبـِحـِمَايَتِكَ لِـمَن إحـْـتـَمـَى بـِآياتِكَ أسألـُكَ يا اللهُ يَا سَميعُ يَا قـَريبُ يَا مُجـِيبُ يَا سَريعُ يَا مُنـْتـَـقِمُ يَا شـَديدَ البَـطـْشِ يَا جَبََّارُ يَا قـَهـَّارُ يَا مَنْ لا يُعْـجـِزُهُ قـَهـْرُ الجَبـَابـِرَةِ ولا يَعْظـُمُ عـَلـَيْهِ هَلاكُ المُتـَمَرِّدَةِ مِنَ المُلوكِ والأكـَاسِرَةِ أن تـَجْـعَلَ كـَيـْدَ مَنْ كـَادَنِي في نـَحْرِهِ وَمَكـْرَ مَنْ مَكـَرَ بي عَـائِداً عَليهِ وَحُـفـْرَة مَنْ حَفـَرَ لي وَاقِعاً فيها وَمَنْ نـَصَبَ لي شـَبـَكـَة الخَدَاعِ إجْعَلـْهُ يا سَيِّدي مُسَاقاً إليها وَمُصَـاداً فيها وَأسِيراً لـَدَيْهـَا اللهُمَّ بـِحَقِّ كـهيعص إكـْـفِـنـَا هَمَّ العِدا وَلـَقـِّهـِمْ الرَّدَى وَإجْعـَلهُمْ لِكـُلِّ حَبيبٍ فِداً وَسَلـِّط عَلـَيـْهـِمْ عَاجـِلَ النـِّقـْمـَةِ في اليَوْمِ والغـَدِ. اللهُمَّ بَدِّدْ شـَمْلـَهـُمْ، اللهُمَّ فـَرِّق جَمْـعَـهـُم اللهُمَّ أقـْلِلْ عَدَدَهـُمْ، اللهُمَّ فـُلَّ حَدَّهُمْ، اللهُمَّ إجْعَلْ الدَّائِرَة عَلـَيـْهـِمْ اللهُمَّ أرْسِلْ العَذابَ إليهـِمْ، اللهُمَّ أخـْرِجْـهـُمْ عَنْ دَائِرَةِ الحِلـْمِ وَإسْـلـُبـْهـُمْ مَدَدَ الإمْـهـَالِ وغـُلَّ أيْديَهـُمْ وإرْبـِط عَلـَى قـُلوبـِهـِمْ ولا تـُبـَلـِّغـْهـُمْ الآمال، اللهُمَّ مَزِّقـْهـُمْ كـُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقـْـتـَهُ لأعْدَائِكَ إنـْـتِصـَاراً لأنـْبـِيائِكَ وَرُسُـلِكَ وَأولِيائِـكَ اللهُمَّ إنـْـتـَصِرْ لنا إنـْـتـِصَـارَكَ لأحْبـَابـِكَ على أعْدَائِكَ، اللهُمَّ لا تـُمَكـِّنْ الأعْداءَ فينا ولا تـُسـَلـِطـَهـُمْ عَـلـَيْـنـَا بـِذنوبـِنـَا حم حم حم حـــم حم حم حم حُـمَّ الأمْرُ وَجَاءَ النـَصـْرُ فـَعـَلينـْا لا يـُنـْصـَرون حمعسق حِمَايَتـُنـَا مِمَّا نـَخـَافُ، اللهُمَّ قـِنـَا شـَرَّ الأسْواءِ ولا تـَجْعـَلنـَا مَحـَلاً للبـَلـْواءِ، اللهُمَّ أعْطِنـَا أمَلَ الرَّجَاءِ وَفـَوْقَ الأمَلِ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا مَنْ بـِفـَضْـلِهِ لِفـَضْلِهِ نـَسْألْ – نـَسْألـُكَ العَجـَلَ العَجَلَ إلهي الإجَابَة الإجَابَة يَا مَنْ أجَابَ نـُوحاً في قـَوْمِهِ يَا مَنْ نـَصَرَ إبْراهِيمَ عَلى أعْدائِهِ يَا مَنْ رَدَّ يُوسُفَ على يَعْـقوب يَا مَنْ كـَشـَفَ ضـُرَّ أيُّوبَ يَا مَنْ أجَابَ دَعْوَةَ زكـَرِيَّا يَا مَنْ قـَبـِلَ تـَسـْبيحَ يُونـُسَ بـِنْ مَتـَّى نـَسْـألـُكَ بـِأسْرارِ أصْحـَابِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ أنْ تـَقـْبـَلَ مَا بـِهِ دَعَوْنـَاكَ وأنْ تـُعْطِينـَا مَا سَألناكَ أنـْجـِزْ لنـَا وَعْدَكَ الذي وَعَدْتـَهُ لِعِـبَادِكَ المُؤمِنين لا إلهَ الا أنـْتَ سُبْحَانـَكَ إني كـُنـْتُ مِنَ الظـَّالِمِينَ إنـْـقـَطـَعـَتْ آمَالـُنـَا وَعِزَّتِكَ الا مِنـْكَ وَخـَابَ رَجَاؤُنـَا وَحَـقِـكَ الا فيكَ.
إنْ أبْطـَأتْ غـَارَةُ الأرْحَامِ وإبْـتـَعـَدَتْ فـَأقـْرَبُ السَّيْرِ مِنـَّا غـَارَةُ اللهِ
يا غـَارَةَ اللهِ جـِدِي السـَّيـْرَ مُسْرِعَة في حَلِّ عُـقـْدَتـِنـَا يَا غـَارَةَ اللهِ
عَدَتْ العَادونَ وَجَارُوا وَرَجَوْنـَا اللهَ مُجـيراً
وَكـَفـَى باللهِ وَلـِيـَّا وَكـَفـَى باللهِ نـَصِيراً
حَسْبـُنـَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ – ثلاثا
ولا حَوْلَ ولا قـُوَةَ الا باللهِ العَليِّ العَظِيمِ إسْـتـَجـِبْ لـَنـَا آمين – ثلاثا
فـَقـُطِعَ دَابـِرُ القـَوْمِ الذينَ ظـَلـَمُوا والحَمْدُ لِلهِ رَبَّ العَالـَمينَ ولا حَوْلَ ولا قـُوَّةَ الا باللهِ العَلِيّ العَظِيمِ
وَصَـلـَّى اللهُ عَـلـَى سَيـِّدِنـَا مُحَمَّدٍ النـَّبـِيّ الأمِيِّ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبـِهِ وَسَـلـَّمَ


Shalawat Asy-Syadzily
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Abû Al-Hasan Asy-Syadzili Beliau membuka hizb-nya, Al-Luthf dengan sha-lawat ini.

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Zat Muhammad yang halus dan tunggal; matahari, langit, rahasia tempat pemunculan cahaya; pusat peredaran kebesaran; dan kutub falak keindahan.
Ya Allah dengan rahasianya di sisi-Mu dan dengan perjalanannya kepada-Mu amankanlah rasa takutku; kurangilah kesalahanku; lenyapkanlah kesedihan dan ke-tamakanku; dan jadilah penolongku. Bawalah aku kepada-Mu, karunialah aku fana terhadapku, dan janganlah Engkau jadikan diriku mendapat cobaan dari nafsuku. Singkapkanlah bagiku semua rahasia yang tersembunyi, duhai Tuhan Yang Maha hidup dan Maha mandiri.”

Shalawat Nur Dzati

اللهم صل وسلم و بارك علي سيدنا معمد النور الذات و السر الساري في سائر الاسماء و الصفات و علي اله وصعبه و سلم

” ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.”

Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :

“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”

Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati”

Abdul Wahab As Sya’rani berkata : Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka (para wali) Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’.

Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya.

Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orang yang paling sering berjumpa dengan Rasulullah s.a.w.

pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah s.w.a. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w. sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi.

Lalu beliau berkata : Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya saja?.

Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.
Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”

” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu”

Malamnya aku bertemu Rasulullah dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu beserta orang yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis membaca kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat.

Beliau berkata : ” akan sampai kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka Allah berkata padanya : ‘ mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang namamu menggunakan nama kekasihku (Muhammad), tetapi (meskipun begitu) Aku malu menyiksamau karena namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke surga”.

اللَّهُمَّ بِحَقِ هَذِهِ الأسْرَار قِني الشَرَ وَالأشْرَار وَكُلَّ مَا أنتَ خَالِقَهُ مِن الأكدَار، يَا مَن يَكْلَؤُكُنا بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِبِحَقِ كِلاَءَةِ رَحْمَّانِيتَكَ إكْلأنِيَ وَلاَتَكِلني إلِى غَيرِ إحَاطَتِكَ رَبِّى هَذا ذُلَ سْؤَالي بِبَابِكَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إلاَبِكَ.
 




Sumber : http://ustazsyedfaiz.blogspot.com/

Sabtu, 14 Desember 2013

Perbandingan Agama Yahudi, Kristen, dan Islam

Agama Samawi ada 3, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Saya akan coba membandingkan ketiga agama ini dengan memakai referensi dari Al Qur’an, Alkitab, dan juga beberapa ensiklopedi yang ada.
Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar.
Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.
Ketuhanan
Yahudi dan Islam menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang merupakan bentuk ketiga tunggal ”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan). Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Tapi meski dalam Yahudi dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu. Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya Tiga dan Unity artinya Satu.
Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta” [2 Corinthian 11:31]
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan [2 Corinthian 1:3]
Di ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam Islam diajarkan Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak punya anak atau pun sekutu:
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]
Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” [Al Mu’minuun]
Masalah Isa/Yesus
Kaum Yahudi tidak mengakui Yesus baik sebagai Tuhan atau pun sebagai Rasul. Bahkan mereka berusaha membunuh Yesus karena dianggap menyesatkan banyak orang.
Sebaliknya kaum Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan:
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian [2 Corinthian 13:14]
Islam menganggap Yesus bukan Tuhan, tapi hanya manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi:
”Dan ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa’idah:116]
Menurut Islam Isa adalah Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya Satu Tuhan:
”Aku (Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” [Al Maa’idah:117]
Masalah Orang Tua Isa/Yesus
Sebagaimana ayat-ayat Alkitab di atas, agama Kristen menganggap bahwa Yesus adalah anak Tuhan / Anak Allah.
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.[Markus 1:1]
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya [Lukas 1:32]
Meski demikian, pada Injil Matius 1:16-18 disebut bahwa Bapak Yesus adalah Yusuf meski Yesus lahir dari Perawan Maria sebelum menikah dengan Yusuf:
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. [Matius 1:16-18]
Silsilah Yesus akhirnya mengikuti silsilah Yusuf. Bukan Maria.
Di ayat lain dijelaskan Yesus anak Daud, anak Abraham:
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. [Matius 1:1]
Yesus Anak Manusia:
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” [Matius 12:8]
Menurut Islam, Yesus adalah anak Maria / Maryam. Bukan anak Tuhan atau Yusuf:
“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan seperti manusia lainnya. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling. [Al Maa’idah:75]
Kekuasaan Allah
Di Alkitab, Genesis 32:25-28 disebutkan Yakub berkelahi melawan Allah sejak malam hingga fajar menyingsing. Karena Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah memukul sendi pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah melawan Allah dan Manusia dan Yakub menang. Adakah ini artinya Allah kalah melawan Yakub?:
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”
Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”
Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” [Genesis 32:24-28]
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Tuhan Yesus ditangkap, diludahi, dan dipukul oleh manusia:
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.[Matius 27:27-31]
Dalam Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat memusnahkan dengan mudah!
“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” [Faathir:16-17]
“Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. “ [Al An’aam:133]
Kemandirian Tuhan
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Yesus mengeluh dengan suara nyaring: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?:
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? [Matius 27:46]
Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. “ [Al Israa’:111]
Sifat Maha Tahu Tuhan
Dalam Alkitab, Injil Markus 11:12-13 diceritakan Tuhan Yesus yang merasa lapar ternyata tidak tahu kalau pohon Ara tidak berbuah karena memang bukan musimnya:
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. [Markus 11:12-13]
Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
Tidurkah Tuhan?
Dalam Injil Matius 8:24 diceritakan Yesus tidur:
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. [Matius 8:24]
Menurut Islam, Tuhan Maha Kuasa. Tidak pernah mengantuk dan juga tidak pernah tidur:
“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al Baqarah:255]
Larangan Membuat Patung
Dalam 10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang manusia membuat patung apa pun:
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku [Exodus 20:4-5]
Patung Yesus
Namun saat ini ummat Kristen membuat banyak patung Yesus dan Bunda Maria yang ditaruh di berbagai tempat terutama di Gereja.
Dalam Islam dilarang membuat patung apalagi menaruhnya di tempat ibadah.
Aisyah r.a. berkata, “Ketika Nabi sakit, ada sebagian di antara istri beliau menyebut-nyebut perihal gereja yang pernah mereka lihat di negeri Habasyah yang diberi nama gereja Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah datang ke negeri Habasyah. Kemudian mereka menceritakan keindahannya dan beberapa patung yang ada di gereja itu. Setelah mendengar uraian itu, beliau mengangkat kepalanya, lalu bersabda, “Sesungguhnya mereka itu, jika ada orang yang saleh di antara mereka meninggal dunia, mereka mendirikan tempat ibadah di atas kuburnya. Lalu, mereka membuat berbagai patung di dalam tempat ibadah itu. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat.” [HR Bukhari]
Kitab Suci
Kitab Suci Yahudi meski juga dikutip sebagai Perjanjian Lama oleh kaum Kristen tetap ada beberapa perbedaan mendasar. Selain itu bahasa Kitab Suci Yahudi sebagian besar bahasa Ibrani dengan sedikit Aramaic. Sementara Perjanjian Lama Kristen dalam bahasa Yunani kuno. Ada tambahan 7 buku yang aslinya dalam bahasa Yunani di Perjanjian Lama Kristen.
Ada pun Injil yang resmi ada 4 versi yang berbeda. Masing-masing ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes. Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100 Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29 M).
Sebagai contoh Lukas menulis Injil yang ditujukan kepada seseorang yang disebut Teofilus:
1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. [Lukas 1:1-4]
Lukas kadang hanya mengira-ngira seperti Yesus umurnya kira-kira 30 tahun ketika memulai pekerjaanNya serta memakai kata “Anggapan Orang”:
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, [Lukas 3:23]
Jika bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian Baru aslinya adalah bahasa Yunani.
Sebaliknya Al Qur’an hanya ada satu versi yang dihafal oleh banyak orang dan masih murni dalam bahasa Arab sesuai bahasa Nabi Muhammad. Kalau bukan dalam bahasa Arab itu tak lebih dari terjemahan saja. Bukan Al Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Quran pada malam kemuliaan” [Al Qadr:1]
“Kitab[ Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Al Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Oleh Nabi Muhammad disampaikan ke pengikutnya. Para pengikutnya ada yang menghafal, ada pula yang menulis di berbagai media (daun, tulang, kulit kambing/onta, dsb). Oleh pengikutnya Abu Bakar kemudian Al Qur’an dijadikan satu. Kemudian oleh sahabat Nabi Usman dijadikan satu buku berikut diberi tanda tulisan (panjang pendek, dsb) sehingga pengucapannya sesuai dengan aturan Bahasa Arab yang standar.
Kewajiban Sunat Bagi Pria
Dalam ajaran Yahudi dan Islam, sunat bagi pria diwajibkan. Ini sejalan dengan Alkitab:
GEN 17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” [Genesis 17:10-14]
Orang yang tidak bersunat sama dengan najis (Isaiah) karena air kencingnya tetap tersimpan di sela-sela kulit kemaluan:
IS 52:1 Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu.
Namun orang-orang Kristen tidak melakukan itu karena menurut Paulus dalam Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan (Meski di Genesis 17:10 dinyatakan itu perjanjian yang kekal):
ROM 2:25 Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. 26 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?
27 Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat. 28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? [Roman 2:25-29 – 3:1]
Larangan Memakan Daging Babi
Dalam ajaran Yahudi dan Islam diharamkan memakan daging babi. Ini sesuai dengan Alkitab Levi dan Deuteronomy 14:8:
LEV 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. [Levi 11:7-8]
Dalam Al Qur’an juga dilarang:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah” [Al Baqarah:173]
Tapi saat ini babi adalah makanan yang umum di kalangan Kristen.
Dosa Asal / Warisan
Dalam Kristen dikenal doktrin Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin). Karena Adam telah berdosa memakan buah terlarang, maka semua manusia keturunannya turut berdosa. Untuk itulah Yesus turun guna menebus dosa manusia.
Dalam Exodus 20:5 dijelaskan Allah membalas kesalahan Bapa hingga kepada keturunannya:
“Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku” [Exodus 20:5]
Dalam Islam, setiap orang hanya memikul dosa masing-masing:
“Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain…” [Al An’aam:164]
Fitnah atas Nabi Luth (Lot)
Dalam Alkitab, Genesis 19:30-38 diceritakan bahwa Nabi Luth (Lot) berzinah dengan kedua anak kandungnya (Incest) sehingga punya anak dari mereka:
GEN 19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
31 Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”
33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”
35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. 38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.” [Genesis 19:30-38]
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Luth adalah benar-benar seorang Rasul yang bersih dari perbuatan dosa seperti meminum anggur atau pun berzinah dengan putrinya sendiri:
Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.” [Ash Shaaffaat:133]
Di Al Qur’an dijelaskan Allah melebihkan derajad Nabi Luth di atas ummat manusia. Jadi kalau manusia biasa mayoritas tidak berzinah dengan anak kandungnya, apalagi seorang Nabi seperti Nabi Luth:
“dan Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)” [Al An’aam:86]
Fitnah atas Daud
Dalam Alkitab 2 Samuel 11:2-17 diceritakan bahwa Daud (yang di Matius 1:1 disebut Bapak Moyang Yesus) berzinah dengan istri Uria, Batsyeba. Setelah itu Daud memerintahkan Yoab agar menempatkan Uria di baris depan pertempuran kemudian mundur meninggalkan Uria agar terbunuh oleh musuh:
2SAM 11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”
4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.” [2 Samuel 11:2-4]
Di Alkitab 2 Samuel 13:11-14 juga diceritakan bahwa anak Daud, Amnon memperkosa adik kandungnya sendiri Tamar:
2SAM 13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan aku, adikku.”
12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya: “Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
13 Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu.”
14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.” [2 Samuel 13:11-14]
Dalam Al Qur’an fitnah atas Nabi Daud itu dibantah:
“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” [Al Maa’idah:78]
Pelarangan Zina
Dalam menceritakan kisah perzinahan atau pelarangan zina, Alkitab menjelaskannya secara rinci:
EZEK 23:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3 Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4 Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
5 Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang, 6 berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7 Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8 Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang-megang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10 Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11 Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 12 Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14 Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam, 15 pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18 Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19 Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. 20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21 Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. [Ezekiel 23:1-21]
Dalam Kidung Agung (Song) gairah seks digambarkan sebagai berikut:
SONG 7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. 8 Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.” [Kidung Agung 7:2-8]
Dalam Islam larangan zina dinyatakan secara singkat dengan tidak menimbulkan birahi bagi pembacanya sehingga mereka tidak berkeinginan untuk bersetubuh dengan istrinya, berzina dengan pacarnya, atau melakukan onani:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]
Bahkan izin bersetubuh di malam bulan puasa pun disampaikan dengan cara yang tidak vulgar:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” [Al Baqarah:187]
Hukum Qishash
Dalam Perjanjian Lama, Exodus 21:11-22:19 dijelaskan tentang Hukum Qishash yaitu hukuman mati untuk pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:
“Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.” [Exodus 21:12]
EX 21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, 25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.” [Exodus 21:24-25]
Namun pada Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan dan orang Kristen tidak mengikuti aturan itu lagi.
Dalam Al Qur’an hukum Qishash kembali ditegakkan:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita…” [Al Baqarah:178]
Hukum Qishash diberlakukan agar orang berpikir panjang sebelum membunuh orang lain. Seandainya dia membunuh orang, maka dia dihukum mati sehingga tidak bisa membunuh lagi. Dengan cara itu dunia jadi lebih aman bagi orang-orang yang tidak berdosa (bukan pembunuh):
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” [Al Baqarah:179]
Ular atau Iblis yang Menipu Adam dan Hawa?
Dalam Alkitab Genesis 3:1-19 diceritakan bahwa Ular adalah binatang paling cerdik yang bisa bicara sehingga bisa menipu manusia: Adam dan Hawa:
GEN 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
//en.wikipedia.org/wiki/Snake2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.” [Genesis 3:1-6]
GEN 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.” [Genesis 3:13-14]
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa yang menggoda Adam dan Hawa adalah Setan/Iblis:
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu] dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”[Al Baqarah:36]
Jika dalam ajaran Kristen Adam dan Hawa tetap berdosa dan dosanya diturunkan kepada manusia sebagai Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin), dalam Islam disebut setelah Adam dan Hawa minta ampun dan bertobat, Allah segera mengampuni mereka dan tidak ada dosa warisan yang diturunkan kepada anak cucu mereka:
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Baqarah:37]
Ummat Yahudi menganggap mereka adalah bangsa pilihan. Ummat Kristen beranggapan tidak ada keselamatan bagi orang yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan sehingga mereka mengirimkan banyak misionaris/penginjil untuk “menggarami” / mengkristenkan penduduk dunia. Islam sendiri menyatakan hanya Islam agama yang diridhai Allah:
“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” [Ali ‘Imran:19]
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran:85]
Itulah beberapa perbedaan antara agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Meski masih banyak lagi perbedaannya, namun ummat Islam dianjurkan untuk berhubungan sosial dengan baik selama mereka tidak menyerang/memusuhi ummat Islam. Meski dalam agama tak ada paksaan dalam beragama, namun ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan masalah aqidah/agama. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Demikian ajaran agama kita.
Rujukan:
Al Qur’an
Alkitab
MS Encarta
Wikipedia

Sumber : http://syiarislam.wordpress.com/