Nabi Muhammad
s.a. w mengulangi sebanyak 3 kali. Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda lagi:
"Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi
tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan
dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas
bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan
ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan
sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit dan
disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh
Malaikat Muqarabun, dibawa naik ke langit yang atas hingga sampai ke
langit tujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin.
Kemudian dmembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di
dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada
saatnya."
Maka
kembalilah roh ke jasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua
Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku.
Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya
lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan di
tengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya:
"Bagaimanakah kamu mengetahui itu?’ Maka dijawab: "Saya membaca kitab
Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar
hambaku, maka berikan padanya hamparan dari sorga serta pakaian sorga
dan bukakan untuknya pintu yang menuju ke sorga, supaya ia mendapat bau
sorga dan hawa sorga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata."
Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya
sambil berkata: "Terimalah kabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan
Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu
yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya
segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."
Nabi Muhammad
SAW bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan
menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam
mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk di mukanya sepanjang pandangan
mata, kemudian datang Malaikat maut dan duduk di samping kepalanya lalu
berkata: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Allah." Maka
tersebar di semua anggota badannya, mana dicabut rohnya bagaikan
mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan
ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa
dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai,
dan dibawa
naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang
jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan
yang amat jelek sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibuka,
tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad SAW membaca ayat:
"Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i. wala yad khuluunal jannata hatta
yalijal jamalu fisamit khiyaath." (Yang maksudnya) "Tidak dibukakan bagi
mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk sorga sehingga unta
dapat masuk dalam lubang jarum."
Kemudian
diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan
rohnya itu bagitu saja sebagaimana ayat "Waman yusyrik billahi fakaan
nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu
fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah,
maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar elang atau dilemparkan
oleh angin ke dalam jurang yang curam."
Kemudian
dikembalikan roh itu ke dalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi oleh
dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya ""Siapa Tuhanmu?" Maka
dijawab "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab:
"Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang
yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu" . Lalu
ditanya. "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak
tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan
untuknya neraka dan bukakan baginya pintu neraka”, maka terasa olehnya
panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rusak
tulang- tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk
wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat
jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu."
Lalu ia bertanya- "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek."
Lalu ia berkata: "Ya Tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan
percepatkan kiamat."
Abul-Laits
dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi
Muhammad SAW bersabda. "Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh
Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan
tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut di
dalam adonan sambil dipanggil: " Ya ayyatuhannafsul muthma’innatur jiila
robbiki rohmatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang
kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah
dengan rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika telah keluar rohnya
langsung ditaruh di atas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan
sutera dan dibawa ke illiyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut
didatangi oleh Malaikat yang membawa kain bulu yang di dalamnya ada api,
maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai
roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ke tempat yang rendah hina
dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan di atas api
dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa
ke sijjin."
Alfaqih Abu
Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata:
"Seorang mukmin jika diletakkan di kubur maka diperluaskan kuburnya itu
hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan
sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-Quran cukup untuk
penerangannya jika tidak maka Allah SWT memberikan kepadanya nur cahaya
penerangan menyerupai penerangan matahari, dan di dalam kubur bagaikan
pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan
kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih
kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan
dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk ke
dalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka
makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim
kepadanya Malaikat yang akan menyiksa yaitu yang buta tuli dan bisu
dengan membawa puntung dan besi yang langsung dipukulkannya, sedang
Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat
keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa
neraka itu tiap pagi dan petang."
Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus melazimkan empat dan meninggalkan empat yaitu:
- Menjaga sholat lima waktu
- Banyak bersedekah
- Banyak membaca Al-Quran
-
Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah walaa ilaha
Ulatlah waltahu akbar, walahaula wala quwata ilia billah).
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah
- Dusta
- Khianat
- Adu domba
- Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
"Bersih-bersihlah
kamu dari kencing, sebab umumnya siksa kubur itu karena kencing. (Yakni
hendaklah dicuci kemaluan sebersih- bersihnya.)
Nabi Muhammad
saw bersabda "Innallahha ta’ala kari ha lakum arba’a: Al’abatsu
fishsholaati, wallaghwu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku
indal maqaabiri. (Yang maksudnya) ‘Sesungguhnya Allah tidak suka padamu
empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan
qur’an dan berkata keji waktu puasa dan tertawa di dalam
(pe)-kubur-(an)’."
Ali bin Abi
Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah
kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada di tempat,
ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga,
maut terikat selalu di ubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah
jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar
kamu yaitu kubur, ingatlah bahwa kubur itu adakalanya kebun dari
kebun-kebun sorga atau jurang dan jurang- jurang neraka dan kubur itu
tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat
sendirian, akulah rumah ulat-ulat."
Tatkala mayat
akan dimandikan, menyeru lagi sebanyak tiga kali suara dari langit: "Hai
anak Adam, manakah tanganmu yang kuat. maka kini engkau menjadi lemah.
Manakah lidahmu yang fasih, maka kini engkau menjadi kelu, hai anak
Adam, manakah kekasihmu, maka kini mengapa mereka itu menjadi berpisah
darimu."
Lalu saat kain
kafan akan dibalutkan kepadanya, muncul lagi suara dari langit: "Hai
anak Adam, pergilah engkau kepada pelayaran yang tidak berbekal. Maka
keluarlah engkau dari rumahmu; tidaklah engkau akan kembali
selama-lamanya, dan berjalanlah engkau kepada rumah huru- hara."
Ketika sang
mayat tengah diusung di keranda mayat, suara itu berbunyi:
"Berbahagialah engkau jika engkau taubat, dan berbahagialah engkau jika
berpakaian yang dikasihi Allah, dan celakalah bagimu jika engkau
berpakaian yang dimurkai Allah."
Apabila orang
orang sudah mulai mensolatkannya, dikatakan: "Hai anak Adam, tiap-tiap
amat yang engkau perbuat, sesaat lagi engkau akan lihat dia, jika
terdapat amalan kebajikanmu, niscaya engkau akan lihat kebajikan itu."
Saat mayat
hendak mulai dikuburkan, seruannya adalah: "Hai anak Adam, dahulu engkau
tertawa-tawa di atasku, kini jadilah menangis di dalam perutku, dan
adalah engkau di atasku berkata-kata, maka kini jadilah engkau keluar
dari dalam perutku."
Sewaktu
orang-orang sudah meninggalkan acara pemakaman, muncul suara: "Hai
hamba-Ku, tinggallah engkau seorang diri, dan handai taulanmu
meninggalkanmu di dalam kelamnya kubur, dan bahwasanya sesungguhnya
engkau durhaka kepada-Ku. (Padahal) Aku (telah) mengasihi engkau dengan
rahmat yang ajaib-ajaib dari segala makhluk dan Aku mengasihi engkau
melebihi dari kasihnya seorang bapak kepada anaknya."
Dalam satu
hadist Rasulullah saw dikatakan bahwasanya begitu terasa sakitnya
terhadap mayat saat orang-orang hendak memandikannya, dan ditanggalkan
pakaiannya, kemudian berserulah mayat itu dengan suara yang amat nyaring
hingga didengar oleh makhluk-makhluk, kecuali jin dan manusia, katanya,
"Hai engkau (yang) memandikan, demi Allah dengan perlahan-lahanlah
kiranya engkau menanggalkan kainku. Maka bahwasanya saat itu badanku
tengah istirahat, karena bekas diambilnya nyawa oleh Malaikat Maut."
Kemudian ketika
orang-orang tengah menuangkan air ke tubuh mayat, menyerulah ia, "Hai
yang memandikan aku, jangan engkau cucurkan air yang hangat terhadap
badanku, dan hendaklah kau cucurkan air yang sejuk, karena badanku
terbakar dari bekas keluar nyawaku."
Saat kain kafan
mulai dikenakan, katanya, "Hai yang mengkafani, janganlah engkau ikat
kafan dari bagian kepalanya/wajahnya, supaya kulihat muka isi rumahku
dan anakku dan seluruh keluargaku, dan sesungguhnya inilah saat terakhir
aku melihat mereka hingga datang hari kiamat."
Dan apabila
keluar mayat dari rumahnya, maka berseru-serulah ia, "Hai para jamaahku,
demi Allah, janganlah engkau segerakan membawa aku agar aku dapat
meminta kepada rumah tanggaku dan isi rumahku dan segala budakku dan
anak cucuku."
Selanjutnya ia
menyeru lagi, "Hai para jamaahku, demi Allah, sesungguhnya kutinggalkan
istriku dan seluruh anakku menjadi yatim. Janganlah kiranya kamu sakiti
mereka itu, maka sekarang keluarlah engkau dari kampungku, dan tidaklah
selamanya hamba akan kembali."
Sewaktu diusung
jenazahnya, sang mayat berseru lagi, "Hai seluruh jama’ahku. janganlah
kiranya kamu segerakan membawa jenazahku, agar dapat didengar suara isi
rumahku dan keluargaku, bahwasanya inilar hari berkesudahan perpisahanku
dengan mereka itu "
Tatkala jenazah
sudah diantarkan oleh orang-orang, ia berbicara lagi, "Hai para
kekasihku, dan seluruh anak anak dan saudaraku, janganlah kiranya engkau
diperdayakan oleh dunia seperti diperdayakannya aku. ini Dan janganlah
kiranya engkau dimainkan-mainkan oleh dunia seperti dimainkannya aku Dan
hendaklah kamu mengambil perumpamaan dan insyaf dengan melihat
keadaanku Dan karena kamu mengusung aku, maka hendaklah kamu tanggung
dosaku juga walaupun hanya satu "
Dan saat
orang-orang telah mensolatkan jenazahnya, ia pun berkata. "Demi Allah,
hai seluruh wargaku, aku himpunkan harta yang sangat banyak, kemudian
engkau tinggalkan aku dalam keadaan tidak berharta maka janganlah engkau
melupakan berbuat amal kebajikan kepadaku, serta kuajarkan Qur’an dan
kupesankan bahwa janganlah kiranya kalian melupakan dari mendo’akanku."
Dikisahkan
bahwa apabila nyawa telah keluar dari badannya, setelah tiga hari ia
akan menghadap kepada Allah SWT, katanya "Ya Tuhanku, berilah ijin
kepada hamba-Mu hendak pergi melihat jasadku "
Allah SWT pun
mengabulkan permintaan hamba-Nya itu. Si nyawa segera pergi melihat
jasadnya. Dari jauh sudah terlihat jasadnya itu. Dari mulut dan lubang
hidungnya terlihat air mengalir, nyawa pun menangis melihatnya. Katanya,
"Hai kekasihku, engkau ingatlah tatkala hidupmu bahwa inilah tempat
yang menyeramkan, penuh rasa sakit, duka cita, kesedihan dan penyesalan.
Tidak lama
kemudian ia kembali lagi ke tempat nyawa-nyawa berada. Lima hari
kemudian, ia meminta ijin kembali kepada Allah SWT agar dapat melihat
kembali jasadnya.
Kini dari
hidung, mata, dan telinga jasadnya keluar nanah dan darah, la pun
kembali menangis yang memilukan. Katanya, "Hai jasadku yang hina dari
segala yang hina, engkau ingat pada masa hidupmu, inilah tempat duka
cita dan kepiluan, dan inilah rumah ular-ulat, dan kala. Juga telah
dimakan oleh ulat kulitmu dan badanmu."
Tujuh hari
kemudian datang lagi melihat jasadnya, setelah meminta ijin terlebih
dahulu kepada Allah. Pada kali ini, nyawa melihat jasadnya telah dimakan
ulat. Menangislah nyawa dengan sangat harunya, ucapnya "Hai tubuhku,
engkau ingatlah pada masa hidupmu dahulu, manakah orang-orang kampungmu
yang menangisimu hingga datang hari kiamat kelak "
Tempat nyawa
itu berada setelah mati diriwayatkan adalah di lubang Sangkakala.
Sehingga lubang Sangkakala berjumlah sebanyak adanya nyawa. Apabila ia
calon penghuni sorga, maka ia akan mendapat kenikmatan di dalamnya,
namun sebaliknya, apabila ia calon penghuni neraka, maka ia akan
mendapat siksa.
Adapula
diriwayatkar, bahwa nyawa orang-orang mukmin berada di dalam burung
Seriranggas yang hijau di dalam surga pada tempat yang tinggi. Akan
tetapi nyawa orang-orang kafir berada di Seriranggas atau Bukit Sijjin
yang terdapat di sisi neraka
Di lain riwayat
disebutkan pula bahwa nyawa orang beriman akan dibawa ke langit keempat
oleh malaikat Rahmat, kemudian akan dibawa lagi ke Bukit llliyin, lalu
akan dikembalikan ke bumi. Di bumi ini ia akan dikembalikan kepada
jasadnya, namun sebelumnya ia akan dibawa terlebih dahulu ke suatu
bukit. Kemudian di bumi ia akan diperlihatkan tempatnya di sorga kelak.
Sedangkan nyawa
orang kafir itu apabila berpisah dari badannya, maka ia akan dibawa
oleh malaikat azab ke langit dunia. Namun pintu langit ternyata ditutup
baginya. Kemudian akan dibalikkan kembali ke dunia, dan dikembalikan
kepada tubuhnya. Di tempat ini, ia akan diperlihatkan neraka tempat
kembalinya nanti.
Nyawa dari para
nabi berada dalam sorga Jannatu Adnan. Nyawanya bersatu dengan
badannya, tidak seperti manusia lainnya. Orang syahid berada di dalam
Seriranggas hijau di sorga. Burung ini akan pergi ke mana yang
dikehendaki.
Adapun nyawa
anak-anak orang muslim, berada di dalam Seriranggas Sifa di surga pada
Bukit Kesturi. Berada di situ hingga hari kiamat kelak. Bagi nyawa yang
masih berhutang dan orang yang telah menganiaya orang lain, maka ia akan
berada di dalam Huyar. Tidaklah ia dapat pergi ke sorga dan ke langit
hingga terbayar hutangnya dan dimaafkan oleh orang yang dianiayanya. Dan
bagi nyawa orang-orang Islam yang memiliki banyak dosanya, maka ia akan
berada di dalam kubur bersama jasadnya.
Sumber : https://semestahidayah.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar